You are currently viewing Melihat Batuan Tertua di Geopark Natuna di Geosite Pulau Akar

Melihat Batuan Tertua di Geopark Natuna di Geosite Pulau Akar

Belum lengkap rasanya bila mengunjungi destinasi bertema geopark tapi belum sampai ke situs ini. Yap, Geosite Pulau Akar tentunya. Ia merupakan salah satu Geosite berbentuk pulau yang ada di Geopark Natuna. Dari 8 geosite, 5 situs geologi berada di Pulau Bunguran Besar, 3 lainnya merupakan pulau kecil dengan jarak yang tak begitu jauh dari pulau Bunguran Besar. Seperti Geosite Pulau Akar ini.

Secara administrasi, Geosite Pulau Akar terletak di Desa Cemaga Kecamatan Bunguran Selatan, tak jauh dari Geosite Batu Kasah. Berjarak lebih kurang 35 km dari pusat kota di Ranai, menuju Geosite tersebut diperkirakan bisa ditempuh dalam waktu lebih kurang 45-60 menit dengan kecepatan rata-rata kendaraan bermotor.

Pulau Akar merupakan pulau batu yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai Cemaga. Akses menuju pulau ini bisa dilalui dengan jalan kaki dan kendaraan roda dua dengan melewati pelataran yang sudah dibangun. Masyarakat Cemaga, dan masyarakat pulau Bunguran secara umum menyebut pulau ini sebagai pulau Aka yang berarti akar.

Konon, dahulu kala ketika masyarakat mulai membuka lahan untuk dijadikan kampung, ditemukanlah sebuah pohon besar yang mereka sebut dengan pohon Penage (sejenis pohon yang masuk dalam family Pohon Ketapang). Pohon Penage yang berukuran sangat besar ini mempunyai akar menjalar yang juga besar hingga timbul ke permukaan. Akar pohon Penage yang besar ini menjalar hingga sampai ke pulau kecil di dekat pantai. Oleh sebab itu masyarakat menamakannya Pulau Akar. Dan Pohon Penage besar yang ditebang menjadi asal mula nama kampung Cemage (Cemaga).

Geosite Pulau Akar berukuran sangat kecil. Namun bebatuan di Pulau Akar ini merupakan batuan tertua di Natuna yang ditemui. Usia batunya mencapai 188 juta tahun. Bebatuan ini berasal dari kerak samudera. Warnanya hitam keabuan dan termasuk kedalam Batuan Mafik/Ultramafik yang berumur Jura atau Kapur Awal.

Selain merasakan sensasi menyentuh bebatuan tertua di Natuna ini, banyak aktivitas lain yang bisa kita lakukan di Geosite Pulau Akar, seperti berkemah, ngael jelen (memancing ikan), dan lain-lain. Fasilitas pendukung juga tersedia di sekitar situs seperti beberapa pondok kecil, kantin dan toilet.

Selain menikmati keindahan Geosite Pulau Akar kita juga bisa melihat secara langsung proses pembuatan ngengun (ikan teri yang dijemur sampai kering) di pelantaran pelabuhan menuju Pulau Akar. Sehingga selain kita bisa rekreasi kita juga bisa mengetahui kebudayaan masyarakat setempat melalui cara pengolahan ikan teri yang menjadi makanan favorit masyarakat Desa Cemaga umumnya masyarakat Natuna.

Tinggalkan Balasan