You are currently viewing Sanggar Harmadayu Meriahkan Dendang Piwang Edisi Kedua

Sanggar Harmadayu Meriahkan Dendang Piwang Edisi Kedua

Setelah sempat tertunda beberapa waktu, akhirnya pentas budaya Dendang Piwang kembali dilaksanakan. Panggung di Alun-alun Pantai Piwang masih menjadi panggung utama tempat diselenggarakan kegiatan tersebut pada sabtu, 11 juni 2022. Dendang Piwang edisi kedua ini menampilkan penampilan dari masyarakat Desa Pulau Tiga Kecamatan Pulau Tiga Barat yang bernaung dalam wadah sanggar Harmadayu.

Rombongan yang datang dari Desa Pulau Tiga itu dipimpin langsung oleh Kepala Desa Pulau Tiga, Rozain. Para pengisi acara yang berjumlah sekitar 60an ini didominasi oleh anak-anak usia sangat muda, mulai dari pemain musik, pelakon, hingga penari.

Tarian Zapin Tali (foto: Diskominfo)

Penampilan malam itu diawali dengan alunan musik dari ghazal yang dikomandoi oleh Hadisun. Lalu sekapur sirih dari ketua rombongan dan dilanjutkan dengan acara inti : beloghak. Beloghak merupakan rangkaian dari sebuah pernikahan dengan adat melayu, intinya adalah pada iring-iringan calon pengantin lelaki menuju kediaman calon pengantin wanita untuk proses ijab kabul. Rombongan calon pengantin lelaki, sebelum masuk ke “wilayah” calon pengantin wanita akan disambut oleh pihak wanita silat dan pantun selamat datang.

Setelah calon pengantin pria masuk, acara berikutnya adalah penyampaian maksud hati dan tujuan. Dan diselipkan dengan berbalas pantun serah terima barang hajatan. Saat semua hantaran sudah diberikan, barulah prosesi akad nikah dilaksanakan. Setelah sah, pengantin pria menjemput pengantin wanita untuk dibawa duduk bersanding di pelaminan.

Pembacaan tepung tawar (foto: Diskominfo)

Acara selanjutnya adalah tepung tawar. Tepung tawar hampir ada di setiap acara-acara besar adat Melayu, termasuk dalam proses perkawinan. Tepung tawar di acara perkawinan berupa syair yang berisi nasihat serta do’a-do’a kebaikan untuk kedua mempelai. Beberapa lirik tepung tawar mengandung pesan jenaka yang mengundang tawa, ada juga sebagai pengingat agar jalan hidup selamat. Penampilan sanggar Harmadayu dalam “simulasi” perkawinan ini sampai pada tepung tawar saja. Selingan nyanyian melayu diiringi dengan ghazal semakin membuat area Pantai Piwang penuh dengan nuansa melayu. Tarian zapin anak ayam dan tarian zapin tali khas Pulau Tiga menjadi pelengkap penampilan malam ahad itu.

Dendang Piwang edisi dua ini ini mendapat antusias baik di kalangan masyarakat dimana banyak masyarakat mendatangi panggung alun-alun Pantai Piwang guna menyaksikan penampilan budaya Melayu Natuna dari Desa Pulau Tiga ini. Wakil Bupati Natuna, Bapak Rodhial Huda bersama keluarga terlihat berbaur dengan masyarakat dalam menyaksikan penampilan ini, acara ini juga dihadiri oleh tokoh pemuda dan masyarakat Desa Pulau Tiga, komunitas, para pelaku budaya hingga para pendukung acara.

Para pengisi acara berfoto dengan Wakil Bupati Natuna

Dendang Piwang merupakan program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) guna mendukung Geopark Nasional Natuna dalam sektor budaya. Dendang Piwang direncanakan dilaksanakan dua kali dalam satu bulan, yaitu disetiap malam ahad minggu ke 2 dan minggu ke 4 dengan lokasi di Alun-alun Pantai Piwang. Kegiatan ini berisi penampilan budaya dari berbagai komunitas, sanggar dan kelompok seni yang ada di Natuna. Tak hanya pada budaya melayu saja, panggung Dendang Piwang terbuka kepada siapapun yang ingin memperkenalkan budayanya, agar dikenal dan lestari adanya. Dendang Piwang sendiri mempunyai tujuan yang sangat penting untuk rutin dilaksanakan karena kegiatan ini memiliki makna tersendiri bagi pelaku kebudayaan yang selama ini sudah rindu akan kegiatan yang menampilkan keahlian mereka di khalayak ramai. (IW)

 

Tinggalkan Balasan