Sabtu dan Ahad (26-26/6) menjadi hari yang agak berbeda bagi masyarakat Desa Sabang Mawang Kecamatan Pulau Tiga khususnya, sebab dua hari di akhir pekan tersebut diisi dengan beragam kegiatan seni budaya. Kegiatan itu bertajuk Festival Pulau Setanau. Festival yang sudah kedua kalinya digelar ini menampilkan berbagai atraksi dan perlombaan.
Acara pembukaan yang berlangsung pada sabtu, 25 juni itu bertempat di Desa Sabang Mawang, kecamatan Pulau Tiga. Ragam macam penampilan kebudayaan ditampilkan dalam acara hari pertama tersebut, diantara lain tarian persembahan, tarian zapin, dan hadrah. Lalu ada pula atraksi “simulasi” proses pernikahan adat melayu yang dimulai dari hantaran, berbalas pantun, hingga do’a tepung tawar yang dibawakan sangat baik dan meriah sehingga mengundang riuh penonton.

Kemudian pada kesempatan kali ini juga diadakan pengenalan permainan “mein taik”. Mein taik merupakan permainan tradisional Natuna yang sudah terdaftar dalam HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Hal ini tentu saja berdampak baik bagi Natuna sebagai Geopark Nasional dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada.
Selain penampilan seni dan budaya, acara pada sabtu ini juga diisi dengan stand bazar dari bambu yang menjual olahan produk-produk unggulan desa, seperti keripik ato, keripik ikan, keripik singkong dan keripik sukun. Acara semakin meriah dengan diisi berbagai lomba seperti lomba memasak berbahan dasar ubi/singkong, dan lomba “nipas nyok” (memisahkan batok kelapa dan sabut).

Hari ahad dimeriahkan dengan berbagai perlombaan rakyat, antara lain lomba renang, lomba memancing dan lomba kayoh jungkong (dayung sampan). Perlombaan yang semuanya berlangsung di pulau Setanau ini dibuka untuk umum. Para pengunjung sangat antusias melihat pertandingan yang diperlombakan. Bahkan Wakil Bupati Natuna, bapak Rodhial Huda ikut berlomba ‘kayoh jungkong’ bersama dengan Camat, Anggota DPRD dan Kepala Desa.
Pulau Setanau merupakan salah satu geosite dari Geopark Nasional Natuna. Bebatuan yang ada di pulau ini merupakan batuan basalt dari kerak samudera yang berusia kurang lebih 188juta tahun. Bersamaan dengan Geosite Pulau Akar di Kecamatan Bunguran Selatan, Pulau Setanau meruakan geosite tertua yang ada di Geopark Natuna saat ini.

Acara yang berlangsung pada hari ahad ini ditutup sempena dengan pembagian hadiah untuk para pemenang. Wakil Bupati Natuna berharap, kegiatan ini berkesinambungan hingga bisa mendatangkan pemasukan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Apa yang disampaikan oleh bapak Wakil Bupati Natuna tersebut sejalan dengan tujuan Natuna ditetapkan sebagai Geopark Nasional.