Panggung Pantai Piwang pada sabtu (25/6) lalu ramai sempena dengan kembali digelarnya Dendang Piwang. Pentas Budaye gagasan Pemda Natuna melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna dalam mendukung Geopark Natuna itu menampilkan penampilan spektakuler dari SMA Negeri 1 Bunguran Timur. Tajuk acara pada malam itu adalah Bunge-bunge Serindit (BBS).

BBS pada awalnya merupakan sebuah media pengembangan diri dan ujian praktek mata pelajaran seni budaya untuk siswa-siswi SMAN 1 Bunguran Timur. Bunge-bunge serindit pertama ditampilkan pada tanggal 25 Oktober 2021 dengan menampilkan pencak silat dan tari kreasi kolosal yang berpijak pada tari tradisi ayam sudur dan silat kemenyan. Dan seiring berjalannya waktu, Bunge-bunge Serindit berkembang dengan berbagai improvisasi yang mengangkat berbagai macam seni dan budaya yang ada di Natuna. BBS yang ditampilkan tadi malam merupakan BBS edisi yang keempat kalinya. Pada edisi kali ini, penampilan yang ditampilkan yaitu teater legenda sindu, tarian ayam sudur, tarian zapin kreasi, tarian tiara mayang dan berbagai lagu-lagu melayu.
Selain melihat penampilan seni budaya dari SMAN 1, penonton juga bisa berbelanja di stand DWP Disdikbud dan melihat hasil karya siswa-siswi di stand SMA Negeri 1 yang tersedia di lokasi acara. Antusias masyarakat juga besar terhadap kegiatan ini, terlihat dari ramainya pengunjung yang datang untuk melihat acara tersebut. Disela-sela acara juga ada pembagian doorprize persembahan Kompasbenua bagi siapa saja yang bisa membaca tulisan jawi/arab melayu.

Masyarakat sangat terhibur dengan teater Legenda Batu Sindu yang dilakoni oleh siswa-siswi SMA tertua di Kabupaten Natuna tersebut. Salah seorang warga mengatakan sangat senang dengan kegiatan tersebut, dan berharap kegiatan ini terus dikembangkan agar masyarakat tahu tentang budaya yang ada di daerah kita sendiri.
Wakil Bupati Natuna Bapak Rodhial Huda juga nampak hadir di tengah-tengah penonton. Beliau mengucapkan terimakasih kepada SMA Negeri 1 yang telah menampilkan karya terbaiknya, sehingga bisa menjadi pemantik bagi sekolah lain untuk juga bisa unjuk gigi dalam pagelaran Dendang Piwang ini.

“Ini merupakan kegiatan positif yang memberikan ruang kreatifitas kepada anak muda yang lebih luas, saya berharap kegiatan ini berkesinambungan, dan ditampilkan oleh sekolah-sekolah dan kampung-kampung secara bergilir untuk menunjukkan kreatifitasnya, yang jika dikelola dengan baik akan menjadi tujuan wisata yang akan menghasilkan pendapatan untuk membanu ekonomi masyarakat”, jelasnya. Wakil Bupati Natuna ini juga memberi pesan lewat pantun, yang berbunyi:
Kenapa acara dipilih dimalam minggu
Karena besok hari libur
Terima kasih buat SMAN Satu
Telah membuat kami terhibur
2 minggu lalu yang tampil Pulau Tiga
Malam ini yang nampil SMA satu
Kalau setiap malam minggu ada acara
Pastilah pariwisata Natuna maju.
Dendang Piwang,
Piwang Benu! (IR)