Natuna Geopark Youth Forum (NGYF) menaja Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Pelantikan Pengurus Natuna Geopark Youth Forum Periode 2024-2026. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah untuk membangun generasi muda yang peduli akan keindahan alam, budaya, dan pengelolaan geopark. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung PLUT, Komplek Natuna Gerbang Utaraku pada hari Sabtu, 1 Februari 2025. Pengurus mengenakan baju kurung melayu dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk kecintaan dan pelestarian budaya di Natuna.
Pelantikan pengurus dilaksanakan dengan penyerahan bendera NGYF secara simbolis oleh ketua NGYF periode 2022-2024 kepada ketua NGYF periode 2024-2026.
Pengurus Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna, Ryannaldo dan Cherman menjadi pemateri diklat pada kesempatan ini. Baik Ryannaldo dan Cherman, mengajak para peserta diklat untuk turut aktif dalam diskusi materi yang disampaikan.
Cherman menyampaikan dalam materi pemandu lapangan bahwasanya hal yang harus didahulukan dalam kegiatan geopark adalah konservasi. Setelah berjalan, maka baik dari segi kunjungan dalam bentuk edukasi, penelitian, pariwisata akan bergerak dengan sendirinya. Hal ini tentunya akan membantu dalam peningkatan UMKM masyarakat yang ada di kawasan tersebut. Cherman juga memberikan tips untuk menjadi pemandu lapangan, salah satunya untuk melakukan perjalanan ke lokasi wisata dengan mencari informasi lebih dalam mengenai lokasi atau tempat apa yang dilewati selama perjalanan menuju ke destinasi wisata.
Pada materi pengenalan Geopark, terdapat banyak informasi menarik mengenai Geopark Natuna yang disampaikan oleh Ryannaldo. Misalnya, Ryannaldo menyampaikan bahwa geodiversity di Natuna terdiri dari kerak samudera, kerak benua, dan endapan sungai purba serta mengenai perbedaan geosite dan geoheritage. Kemudian, mengenai biodiversity disampaikan bahwa terdapat banyak spesies hewan dan tumbuhan di Natuna serta terdapat hewan endemik yaitu kekah (Presbytis natunae) dan mbing (Tarsius bancanus natunensis). Terdapat pula katak kecil seukuran jari yang ditemukan di serasan bernama Leptobrachella serasanae.
Dilanjutkan dengan penyampaian mengenai cultural diversity yang ada di Natuna. Natuna memiliki banyak ragam kebudayaan, seperti suluk yang merupakan tradisi lisan berbentuk syair atau puisi berirama, menggambarkan kegiatan seperti acara adat, keagamaan, dan ritual sakral. Kemudian, meskipun di Natuna menggunakan bahasa melayu, namun di beberapa wilayah terdapat perbedaan dialek yang berjumlah 5 dialek.