Dalam rangka menjaga kebersihan dan keindahan di kawasan Geosite Pulau Akar pasca ramadan, pemerintah Desa Cemaga bersama masyarakat menggelar gotong royong di sekitar kawasan tersebut.
Penjabat Kepala Desa Cemaga, Agusteri S.E. mengatakan kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan situs geopark yang ada di kawasannya.
“Geosite Pulau Akar sejauh ini diketahui sebagai geosite dengan umur batuan tertua di Natuna, yakni sekitar 188juta tahun. Oleh karena itu kami bertekat untuk menjaga situs ini agar tampak bersih dan indah hingga menjadi daya tarik untuk orang-orang datang ke tempat ini”, imbuhnya.
Diketahui bahwa geosite Pulau Akar yang terletak di Desa Cemaga Kecamatan Bunguran Selatan ini merupakan satu dari tujuh geosite yang ada di kawasan Geopark Natuna, dan merupakan satu-satunya geosite pulau dengan jarak yang begitu dekat dari bibir pantai, yakni sekitar 100 meter saja. Keunikan lain dari geosite ini adalah batuan lava basalt-nya merupakan batuan tertua di kawasan Geopark Natuna, bersama dengan geosite Pulau Setanau, yakni sekitar 188 juta tahun.
Selain sebagai tempat wisata, geosite Pulau Akar juga kerap dijadikan objek penelitian serta kunjungan lapangan dalam beberapa pelatihan yang diadakan ditingkat kabupaten. Nama Pulau Akar berasal dari cerita rakyat dimana saat pertama kali kampung Cemaga ditemukan terdapat sebuah pohon besar yang oleh orang lokal disebut dengan “Batang Penage”. Saat pohon tersebut ditebang, akarmya timbul ke permukaan hingga sampai ke sebuah pulau yang berada tak jauh dari pantai, pulau itu diberi nama dengan Pulau Akar.
Ikut serta dalam kegiatan gotong royong pada pagi jumat ini antara lain perangkat desa, BPD, Perwakilan Karang taruna, Babinsa dan Pengurus Geosite.
