You are currently viewing Geopark Natuna Survey Lokasi Pembangunan Pusat Informasi Kekah di Mekar Jaya

Geopark Natuna Survey Lokasi Pembangunan Pusat Informasi Kekah di Mekar Jaya

  • Post author:
  • Post category:Berita

Tim Geopark Natuna melakukan survey rencana lokasi pembangunan Pusat Informasi Kekah di Desa Mekar Jaya pada rabu, 12 Juli 2023. Untuk diketahui, melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT. Pertamina (Persero), Geopark Natuna mengusulkan Desa Mekar Jaya menjadi pusat konservasi Kekah di Natuna, dengan pembangunan bangunan pusat informasi kekah sebagai usulan prioritasnya.

Kekah merupakan sejenis Langur yang merupakan primata khas yang ada di Natuna. Memiliki nama ilmiah Presbytis natunae, primata ini berada dalam status yang rawan, oleh karena itu program konservasi kekah harus dilakukan. Satwa Kekah ini tersebar di beberapa tempat di pulau Bunguran. Selain desa Mekar Jaya, Kekah juga bisa ditemui di Sungai Ulu, Batubi Jaya, Pengadah, hingga gunung Ranai. Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna menyebutkan bahwa sebaran kekah di Kabupaten Natuna terbagi menjadi 3 gugus yang kesemuanya terdapat di pulau Bunguran, diantaranya gugus Gunung Ranai, gugus Tapau, dan gugus Pegunungan Sekunyam.

Ahdiani (tengah) memberikan paparan terkait Kekah dan potensi di Desa Mekar Jaya dan sekitarnya

Pada kesempatan tersebut, Ahdiani selaku pengurus komunitas Mantau Kekah di Mekar Jaya memberikan paparan singkat mengenai potensi yang ada di Desa Mekar Jaya. Selain Kekah, ada banyak potensi di Desa mekar Jaya, seperti mangrove, budaya dan maritim.

Program Mantau Kekah dari komunitas yang dijalankan bapak Ahdiani merupakan wujud edukasi masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan Geopark dalam pelestarian alam dan pelibatan masyarakat setempat dalam pengelolaannya.

Ketua Harian BPGN Natuna (kiri), Wakil Ketua II (tengah), dan Kadis LH (kanan)

Basri, Ketua Harian BPGN Natuna mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh Ahdiani. Sebab apa yang dijalankannya juga merupakan salah satu tujuan dari geopark Natuna.

“Natuna ini perlu orang-orang seperti bapak, agar lingkungan terjaga, dan masyakarat juga ikut terdampak” jelas Basri yang juga merupakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan ini.

Dalam kesmepatan yang sama, Moestofa, Wakil Ketua II BPGN Natuna memberikan usulan berupa penamaan gedung pusat informasi kekah nanti diberi nama dengan bahasa lokal. Karena selain pelestarian lingkungan, budaya juga masuk dalam pengembangan Geopark, oleh karena itu penerapan bahasa lokal direkomendasikan sebagai nama bangunan yang akan dibangun nantinya.

Kegiatan Mantau Kekah

Setelah memberikan paparan, Ahdiani mengajak rombongan untuk melakukan kegiatan mantau Kekah sekaligus survey calon lokasi bangunan pondok. Kekah Natuna yang berada di Desa mekar Jaya sering terlihat di kebun-kebun karet milik warga, karena biji karet, buah matoa, dan buah rambutan merupakan makanan bagi primata ini. Kemudian rombongan mengecek lokasi calon bangunan pusat informasi yang nanti akan dibangun dengan menggunakan TJSL PT. Pertamina.

“Calon lokasi ini clear and clean, pak. Karena ini milik keluarga kami, dan kami hibahkan untuk menjadi pusat informasi Kekah di Natuna”, tambah Ahdiani meyakinkan.

Hadir dalam kegiatan ini adalah Basri, Asisten 2 sekaligus Ketua BPGN Natuna; Moestofa, Kepala BP3D selaku Wakil ketua II BPGN Natuna; Hardinansyah, Kadis Pariwisata selaku Wakil Ketua III BPGN Natuna beserta staf; Kadispora Natuna bapak Suhardi, Kadis Lingkungan Hidup bapak Ferizaldy beserta staf; Tukino, Sekretaris BPGN Natuna; dan Ryannaldo, Ketua Natuna Geopark Youth Forum. (RN)