Ketua Harian BPGN Natuna, Ir. Basri, M.Si bersama dengan Sekretaris, Ryannaldo menghadiri kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Evaluasi Geopark Nasional yang berlangsung di gedung BPSDM ESDM Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat. Kegiatan yang ditaja oleh Badan Geologi Kementerian ESDM RI tersebut dihadiri oleh 9 delegasi Geopark Nasional se Indonesia diantaranya Geopark Natuna, Geopark Bogor Halimun Salak (dulu bernama Geopark Pongkor), Geopark Ranah Minang Silokek, Geopark Ngarai Sianok Maninjau, Geopark Sawahlunto, Geopark Meratus, Geopark Kebumen (dulu bernama Geopark Karangsambung Karangbolong), Geopark Bojonegoro, dan Geopark Tambora.
Sosialisasi dan Diseminasi Evaluasi Geopark Nasional dibuka secara daring oleh Kepala Pusat Survey Geologi (PSG), bapak Edy Slameto. Lalu dilanjutkan dengan pemaparan yang disampaikan oleh bapak Asep Permana dari Pusat Survey Geologi (PSG). Dalam paparannya, Asep menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan penilian Geopark pada tahun 2025 mendatang. Beliau berharap, Geopark Nasional menyiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk pelaporan.
“Nantinya pengurus BP (Badan Pengelola) membuat laporan sesuai ketentuan yang berlaku, Laporan terdiri dari 25 halaman maksimal, dan mengisi form evaluasi dan form penilaian mandiri”, ucapnya.
Asep menambahkan, laporan Geopark Nasional tersebut sudah harus terkumpul di TVGN (Tim Verifikasi Geopark Nasional) sebelum tanggal 1 September, untuk selanjutnya diverifikasi oleh tim.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin oleh Aries Kusworo (Badan Geologi) dan Hanang Samodra (Dewan Pakar KNGI). Dalam sesi ini, masing-masing delegasi Geopark Nasional dipersilakan untuk menyampaikan beberapa hal terkait Geopark Nasional di daerahnya masing-masing.
Ketua Harian BPGN Natuna berharap Geopark Natuna bisa menyelesaikan laporan seperti yang sudah ditentukan oleh TVGN agar bisa dilakukan penilaian. Meski banyak hal yang harus disiapkan, Geopark Natuna optimis bisa melewati penilaian Geopark Nasional pada tahun 2025 dengan baik.