Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada yang di Natuna. Dengan visi dengan pusat studi melayu baru, STAI Natuna terus berinovasi dan bergerak dalam mencapai tujuannya. Salah satunya adalah kerjasama kemitraan dengan berbagai stakeholder, mulai dari perguruan tinggi negeri dan swasta, baik di dalam hingga di luar negeri, termasuk juga dengan lembaga-lembaga terkait, salah satunya adalah Geopark Natuna.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna berlangsung pada selasa, 25 Februari 2025, di museum daerah Natuna. Dipilihnya museum Natuna sebagai tempat penandatangan MoU ini bersempena dengan kegiatan kuliah lapangan Tamadun Melayu program studi (prodi) Ekonomi Syariah, dan program studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Koordinator kegiatan sekaligus dosen pengampu mata kuliah, Abu Bakar, S.E., M.Si., mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa tentang kekayaan budaya dan geologi Natuna.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa tentang kekayaan budaya dan geologi Natuna, serta untuk memperkuat kerjasama antara Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna dengan Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna dalam mengembangkan potensi pariwisata dan pendidikan di Natuna.” tambah pria yang juga Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan ini.
Kegiatan ini diawali dengan paparan mengenai Geopark Natuna yang disampaikan oleh sekretaris II BPGN Natuna, Ryannaldo. Kemudian dilanjutkan dengan tur museum yang dipandu oleh edukator museum Natuna dan pengurus BPGN Natuna. Para mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat koleksi-koleksi yang ada di museum.
Rendy Vicky Pratama, mahasiswa prodi Ekonomi Syariah asal kecamatan Bunguran Batubi mengatakan, kegiatan ini banyak memberikan wawasan yang mendalam, terlebih tentang keberagaman, sejarah dan budaya.
“Saya banyak mendapatkan pengetahuan baru yang sebelumnya saya belum mengerti tentang keberagaman yang ada di Natuna. Kegiatan ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah, budaya, dan warisan masyarakat Natuna, sehingga menjadi tempat edukatif yang menarik bagi semua kalangan. Koleksi yang dipamerkan sangat informatif dan membantu kita lebih memahami sejarah dan peninggalan serta perkembangan natuna ini dari masa kemasa.” ucapnya.
Mahasiswa STAI Natuna yang lain, Indra Saputra mengatakan sangat senang bisa mengikuti kegiatan Geopark ini.
“Kegiatan ini memberikan banyak wawasan baru tentang pentingnya konservasi lingkungan dan bagaimana geologi berperan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, saya juga mendapatkan pengalaman langsung melihat berbagai formasi batuan yang unik serta keanekaragaman hayati di kawasan Geopark. Semoga kegiatan seperti ini terus diadakan agar semakin banyak mahasiswa yang peduli terhadap pelestarian alam.”, ucap mahasiswa prodi Ekonomi Syariah ini.
Para mahasiswa ini juga berharap geopark Natuna semakin terkenal dan dapat dikenal oleh masyarakat luar daerah maupun luar negeri, dan dapat meningkatkan ekonomi daerah kita dan dapat mengenalkan keanekaragaman budaya. (RN)